Menyelami Alam Bawah Laut Pulau Derawan

Menyelami Alam Bawah Laut Pulau Derawan

Pulau Derawan, tersembunyi di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, adalah surga bawah laut yang memikat jiwa penjelajah. Terletak sekitar tiga jam perjalanan laut dari daratan, gugusan pulau ini—termasuk Derawan, Kakaban, Sangalaki, dan Maratua—menawarkan keindahan alam perawan yang jarang disentuh keramaian. Dengan lebih dari 870 spesies biota laut, termasuk terumbu karang alami dan ikan tropis berwarna-warni, Pulau Derawan menjadi tujuan utama bagi pecinta snorkeling dan diving dari seluruh dunia.

Keajaiban bawah laut dimulai di perairan Pulau Derawan itu sendiri, di mana air jernih sebening kaca memungkinkan pandangan hingga kedalaman 20 meter. Terumbu karang lunak dan keras membentuk ekosistem yang hidup, dihuni oleh pari manta raksasa, penyu hijau, dan berbagai jenis ikan seperti nemo dan barracuda. Spot ikonik seperti Blue Light Cave menawarkan pengalaman magis: cahaya biru alami menyusup ke gua bawah laut, menciptakan ilusi dunia bawah air yang bercahaya. Bagi pemula, snorkeling di pantai Derawan sudah cukup memukau, sementara penyelam berpengalaman bisa mengeksplorasi kanal-kanal dalam yang sarat biodiversitas.

Tak jauh dari sana, Pulau Kakaban menyimpan laguna unik berisi ubur-ubur tak beracun—fenomena langka di mana ribuan ubur-ubur moon jelly berenang bebas tanpa menyengat. Berenang di laguna ini terasa seperti masuk ke akuarium alami, dikelilingi air payau yang tenang dan terumbu karang purba. Di Pulau Sangalaki, pengunjung bisa menyaksikan penyu hijau bertelur di pantai berpasir putih, atau diving untuk bertemu pari manta yang meluncur anggun di kedalaman 10-15 meter. Sementara Pulau Maratua, dengan pantainya yang eksotis, menawarkan terumbu karang spektakuler dan spot diving seperti Mahoni Channel, di mana arus lembut membawa penyelam melewati terowongan karang penuh kehidupan.

Pengalaman menyelam di Derawan diperkaya oleh fasilitas seperti Derawan Dive Resort, yang menyediakan peralatan lengkap dan pemandu lokal berpengalaman. Aktivitas lain termasuk island hopping dengan speedboat, piknik di Pulau Gusung, atau trekking mangrove untuk melihat burung endemik. Budaya lokal Banjar dan Kutai turut mewarnai kunjungan, dengan kuliner segar seperti ikan bakar dan kerupuk rumput laut.

Namun, keindahan ini rentan terhadap ancaman seperti penangkapan ikan ilegal dan perubahan iklim yang memutihkan karang. Upaya konservasi, seperti penangkaran penyu di Sangalaki dan regulasi diving berkelanjutan, menjadi harapan pelestarian. Dengan mengikuti prinsip ekowisata—seperti tidak menyentuh karang dan mendukung homestay lokal—kita bisa menyelami keajaiban ini tanpa meninggalkan jejak. Pulau Derawan bukan hanya destinasi, tapi undangan untuk menghargai kekayaan laut Indonesia yang tak ternilai.

By admin

Related Post